Powered By Blogger

Rabu, 06 Juni 2012

Menghormat Bendera Merah Putih, apakah itu sama dengan menyembahnya??




Tulisan ini saya buat sebagai jawaban atas rasa tertantang saya menjelaskan penyangkalan tentang penghormatan bendera adalah sama dengan menyembanhnya, berkenaan dengan pasca debat kusir yang gak ada ujungnya bersama salah seorang rekan yang "kekeuh" dengan pendapatnya dan saya juga ngotot dengan pendapat saya, heee  :)

yang ingin dijelaskan disini, bukan disertai dalil agama atau kutipan kitab suci, karena saya tahu diri dan merasa jauh dari kemampuan itu jadi tak mau sok-sokan menyantumkan dalil yang saya sendiri belum begitu paham makna yang aslinya seperti apa, dikarenakan keterbatasan saya memahami bahasa asli dari kitab suci, yang mungkin dapat menjurus pada perspektif yang salah dari kitab suci itu, mengingat kekurangan saya tersebut diatas, yang diambil dari tulisan saya adalah perpektif logika, yang sudah Tuhan turunkan serta anugrahkan pada manusia yang bisa digunakan sebagai tempat menimbang dan berfikir mana yang baik dan mana yang buruk.

Apa itu Bendera Negara?
menurut KBBI  bendera negara adalah : bendera yg menjadi lambang identitas dan kebanggaan bangsa dan negara.  dapat dilihat dari pengertiannya dalam Bahasa Indonesia bahwa bendera Negara atau yang lebih dikelnal dengan bendera Merah Putih adalah sebuah identitas suatu bangsa dan negara yang menjadi sebuah tanda keberadaannya suau bangsa yang diakui dunia luar, sebagai konsekwensi logic di masa sekarang suatu bangsa haruslah mempunyai tanda-tanda berupa bedera agar mudah di kenal oleh bangsa atau negara lain.

Sejarah asal mula adanya bendera merah putih (saya kutip dari blog sahabat dan sedikit merubah seperlunya)

       Pada abad VII di Nusantara ini terdapat beberapa kerajaan. Di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya yang pada hakikatnya baru merupakan kerajaan dengan kekuasaan terbatas, satu sama lainnya belum mempunyai kesatuan wilayah. Baru pada abad VIII terdapat kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung sampai abad XII. Salah satu peninggalannya adalah Candi Borobudur , dibangun pada tahun 824 Masehi dan pada salah satu dindingnya terdapat “pataka” di atas lukisan dengan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih sedang berkibar. Kata dwaja atau pataka sangat lazim digunakan dalam kitab jawa kuno atau kitab Ramayana. Gambar pataka yang terdapat pada Candi Borobuur, oleh seorang pelukis berkebangsaan Jerman dilukiskan dengan warna merah putih. Pada Candi Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang melambangkan warna merah (api) dan warna putih pada bulu badannya. Hanoman = kera berbulu putih. Hal tersebut sebagai peninggalan sejarah di abad X yang telah mengenal warna merah dan putih.

Prabu Erlangga, digambarkan sedang mengendarai burung besar, yaitu Burung Garuda yang juga dikenal sebagau burung merah putih. Denikian juga pada tahun 898 sampai 910 Raja Balitung yang berkuasa untuk pertama kalinya menyebut dirinya sebagai gelar Garuda Muka, maka sejak masa itu warna merah putih maupun lambang Garuda telah mendapat tempat di hati Rakyat Indonesia.

      Kerajaan Singosari berdiri pada tahun 1222 sampai 1292 setelah Kerajaan Kediri, mengalami kemunduran. Raja Jayakatwang dari Kediri saat melakukan pemberontakan melawan Kerajaan Singosari di bawah tampuk kekuasaan Raja Kertanegara sudah menggunakan bendera merah – putih , tepatnya sekitar tahun 1292. Pada saat itu tentara Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Melayu atau Pamelayu. Jayakatwang mengatur siasat mengirimkan tentaranya dengan mengibarkan panji – panji berwarna merah putih dan gamelan kearah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan. Kejadian tersebut ditulis dalam suatu piagam yang lebih dikenal dengan nama Piagam Butak. Butak adalah nama gunung tempat ditemukannya piagam tersebut terletak di sebelah selatan Kota Mojokerto. Pasukan Singosari dipimpin oleh R. Wijaya dan Ardaraja (anak Jayakatwang dan menantu Kertanegara). R. Wijaya memperoleh hadiah sebidang tanah di Desa Tarik, 12 km sebelah timur Mojokerto. Berkibarlah warna merah – putih sebagai bendera pada tahun 1292 dalam Piagam Butak yang kemudian dikenal dengan piagam merah – putih, namun masih terdapat salinannya. Pada buku Paraton ditulis tentang Runtuhnya Singosari serta mulai dibukanya Kerajaan Majapahit dan pada zaman itu pula terjadinya perpaduan antara Ciwaisme dengan Budhisme.

   Demikian perkembangan selanjutnya pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, menunjukkan bahwa putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa oleh tentara Pamelayu juga mangandung unsur warna merah dan putih (jingga=merah, dan perak=putih). Tempat raja Hayam Wuruk bersemayam, pada waktu itu keratonnya juga disebut sebagai keraton merah – putih, sebab tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan lantainya diplester warna putih. Empu Prapanca pengarang buku Negarakertagama menceritakan tentang digunakannya warna merah – putih pada upacara kebesaran Raja Hayam Wuruk. Kereta pembesar – pembesar yang menghadiri pesta, banyak dihiasi merah – putih, seperti yang dikendarai oleh Putri raja Lasem. Kereta putri Daha digambari buah maja warna merah dengan dasar putih, maka dapat disimpulkan bahwa zaman Majapahit warna merah – putih sudah merupakan warna yang dianggap mulia dan diagungkan. Salah satu peninggalan Majapahit adalah cincin warna merah putih yang menurut ceritanya sabagai penghubung antara Majapahit dengan Mataram sebagai kelanjutan. Dalam Keraton Solo terdapat panji – panji peninggalan Kyai Ageng Tarub turunan Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit terakhir. Panji – panji tersebut berdasar kain putih dan bertuliskan arab jawa yang digaris atasnya warna merah. Hasil penelitian panitia kepujanggaan Yogyakarta berkesimpulan antara lain nama bendera itu adalah Gula Kelapa . dilihat dari warna merah dan putih. Gula warna merah artinya berani, dan kelapa warna putih artinya suci.
  
      Di Sumatra Barat menurut sebuah tambo yang telah turun temurun hingga sekarang ini masih sering dikibarkan bendera dengan tiga warna, yaitu hitam mewakili golongan penghulu atau penjaga adat, kuning mewakili golongan alim ulama, sedangkan merah mewakili golongan hulu baling. Ketiga warna itu sebenarnya merupakan peninggalan Kerajaan Minang pada abad XIV yaitu Raja Adityawarman. Juga di Sulawesi di daerah Bone dan Sopeng dahulu dikenal Woromporang yang berwarna putih disertai dua umbul – umbul di kiri dan kanannya. Bendera tersebut tidak hanya berkibar di daratan, tetapi juga di samudera , di atas tiang armada Bugis yang terkenal. Bagi masyarakat Batak terdapat kebudayaan memakai ulos semacam kain yang khusus ditenun dengan motif tersendiri. Nenek moyang orang Batak menganggap ulos sebgai lambang yang akan mendatangkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta membawa arti khusus bagi yang menggunakannya. Dalam aliran animisme Batak dikenal dengan kepercayaan monotheisme yang bersifat primitive, bahwa kosmos merupakan kesatuan tritunggal, yaitu benua atas dilambangkan dengan warna merah dan benua bawah dilambangkan dengan warna hitam. Warna warna ketiga itu banyak kita jumpai pada barang-barang yang suci atau pada hiasan-hiasan rumah adat. Demikian pula pada ulos terdapat warna dasar yang tiga tadi yaitu hitam sebagai warna dasar sedangkan merah dan putihnya sebagai motif atau hiasannya. Di beberapa daerah di Nusantara ini terdapat kebiasaan yang hampir sama yaitu kebiasaan memakai selendang sebagai pelengkap pakaian kaum wanita. Ada kalanya pemakaian selendang itu ditentukan pemakaiannya pada setiap ada upacara – upacara, dan sebagian besar dari moti-motifnya berwarna merah dan putih.


       Ketika terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 di tengah – tengah pasukan Diponegoro yang beribu – ribu juga terlihat kibaran bendera merah – putih, demikian juga di lereng – lereng gunung dan desa - desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro banyak terlihat kibaran bendera merah - putih. Ibarat gelombang samudera yang tak kunjung reda perjuangan Rakyat Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, putra – putra Indonesia yang dipimpin Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, Sultan Hasanudin, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari, Pattimura, Diponegoro dan banyak lagi putra Indonesia yang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa, sekalipun pihak penjajah dan kekuatan asing lainnya berusaha menindasnya, namun semangat kebangsaan tidak terpadamkan.

Pada abad XX perjuangan Bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Budi Utomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.

Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa dibawah pimpinan Suwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain : Dari Barat Sampai ke Timur, Pulau-pulau Indonesia, Nama Kamu Sangatlah Mashur Dilingkungi Merah-putih. Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.

Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di Negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah – putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.

Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah putih yang di tengahnya bergambar banteng.

Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Sumpah Pemuda tersebut adalah tidak lain merupakan tekad untuk bersatu, karena persatuan Indonesia merupakan pendorong ke arah tercapainya kemerdekaan. Semangat persatuan tergambar jelas dalam “Poetoesan Congres Pemoeda – Pemoeda Indonesia” yang berbunyi :

Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE

BERTOEMPAH DARAH YANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE

BERBANGSA YANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA

MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA

INDONESIA

Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah – putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pada saat kongres pemuda berlangsung, suasana merah – putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah – putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional dan menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah – putih.

Perlu disadari bahwa Polisi Belanda (PID) termasuk Van der Plass tokohnya sangat ketat memperhatikan gerak – gerik peserta kongres, sehingga panitia sangat berhati-hati serta membatasi diri demi kelangsungan kongres. Suasana merah putih yang dibuat para pandu menyebabkan pemerintah penjajah melarang dilangsungkannya pawai pandu, khawatir pawai bisa berubah menjadi semacam penggalangan kekuatan massa.

Pengibaran Bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah-putih diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.

Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih.

Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh badan dunia.

Bendera merah-putih mempunyai persamaan dengan bendera Kerajaan Monako, yaitu sebuah Negara kecil di bagian selatan Prancis, tapi masih ada perbedaannya. Bendera Kerajaan Monako di bagian tengah terdapat lambang kerajaan dan ukurannya dengan perbandingan 2,5 : 3, sedangkan bendera merah putih dengan perbandingan 2 : 3 (lebar 2 meter, panjang 3 meter) sesuai Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1958. Kerajaan Monako menggunakan bendera bukan sebagai lambang tertinggi karena merupakan sebuah kerajaan, sedangkan bagi Indonesia bendera merah putih merupakan lambang tertinggi.

Sumber : Dari berbagai sumber istimewa, cetak dan elektronik.
Kembali Ke Atas


Penghormatan apakah sama dengan menyembah? 
melihat dasar sejarah diatas, apakah menghormati lambang  negara sama dengan menyembah? silahkan anda renungkan sendiri.... :)

salam intelektual, kita bukan generasi lemah akal, niat baik, berlaku baik maka hasilpun pasti jadi baik :)

Senin, 13 Juni 2011

(Simulasi Perang) Indonesia diserang secara mendadak oleh negara adikuasa



Suatu hari timbul kelangkaan sumberdaya alam secara signifikan, Pemanasan Global dan keruskan ekosistem dan pengambilan kekayaan alam secara besar-bearan diberbagai negara menimbulkan krisis yang parah.. negara lain melirik Indonesia karena daerahnya sangat setrategis dan masih menyimpan kekayaan besar yang belum tergali, berbagai negara mencoba menguasai Indonesia dengan bergagai cara termasuk dengan dalih perdagangan bebas dan infestasi modal besar-besaran dengan pengambilan keuntungan labih besar pada mereka seperti kaus freeport akhir-akhir ini.. negara lain ternyata tidak sabar, dan ingin instan segera mengasai indonesia, delakukanlah oprasi intelejen di indonesia, sasarannya adalah melakukan kekacauan dan menimbulkan image buruk bagi rakyat pada pemerintahannya sendiri, mengkebiri angkatan bersenjata secara pelan-pelan dan seupaya mungkin membatasi gerak intelejen di dalam negreri dengan batuan agen-agen yang dimasukan ke parleman indonesia, persoalan lain adalah seupaya mungkin melemahkan rasa nasionalisme para pemuda, mengadudomba atas nama dasar agama dan menikmbulkan budaya hura-hura pada remaja dan seupaya mungkin menjadikan rakyat indoneia takut mati dan diharapkan saat penyerangan fisik indonesia akan mudah dikuasai

alkisah, serangan akan dilakukan secara rahasia, negara musuh sudah sangat memerlukan sumber daya, infasi untuk indonesia harus segera dilakukan.. selagi indonesia masih lemah dalam hal pertahanan, sebelum refitalisasi industri pertahanan dan pembelian senjata untuk menggantikan alutsista (alat utana sistem senjata) yang sudah usang dan udzur.. mumpung jumlah kekuatan militer indonesia belum mempu mengimbangi kekuatan lawan, dengan dalih latihan militer dengan tetangga negara Indonesia, musuh mendekati indonesia dengan kekuatan besar dan menjadikan negara tetangga sebagai pangkalan militer sementara..

suatu pagi, hal yang tak pernah diduga-duga.. pesawat siluman negara musuh memborbardir ibukota dan kota-kota besar lainnya, hanya dalam itungan menit negara menjadi dalam keadaan bahaya, pesawat-pesawat dan sistem pertahanan darat untuk menangkal serangan udara tak mampu membaca kemunculan pesawat siluman versi terbaru kepunyaan musuh, kapal-kapal penrang musuh pun ternyata sudah sangat dekat dengan pantai indoneia, teknologi yang sangat canggih mengakibatkan angkatan laut tidak dapat mengetahui kemunculan kapal musuh dan terjadilah pertempuran hebat di laut, dan seperti yang kita tahu.. armada laut yang dipunyai indonesia walaupun kondisinya memprihatinkan bertempur dengan gagah berani dan porakporanda dengan jalan terhormat..pangkala-pangkalan udara kepunyaan indonesia dihancurkan dengan mudah, bom-bom dijatuhkan oleh pasawat siluman dan menghancurkan pesawat sebelum sempat mengudara, pesawat yang sudah dapat terbangpun sangat mudah di jatuhkan dengan teknologi rudal kendali dan pesawat tanpa awak.. semua tercengang, minta bantuan ke luar pun untuk menghentikan agresi pada negara kita pasti kemungkinan berhasil sangat rendah, mengingat kekuatan diplomasi lawan untuk membungkam negaralain, apalagi alasan yang dibuat-buat untuk melegalkan penyerangan dilancarkan, intelejen musuh bertebaran dan susah di deteksi, semangat nasionalisme yang kurang dengan kekuatan militer yang terbatas menjadikan indonesia kalangkabut menghadapi lawan, wajib militerpun diberlakukan, tapi sayang rakyat yang sudah terlebih dahulu dikondisikan untuk tidak cinta pada negara dan dikondisikan takut mati tidak memenuhi panggilan negara, apalagi pengkhianat-pengkihanat negara banyak berkeliaran dengan iming-iming bayaran yang banyak.. negara dalam bahaya, pemimpin bangsa menyesal karena terlalu sibuk dengan perdebatan tanpa solusi, undang-undang wajib militer yang dicanangkan dan tidak kunjung diselesaikan ternyata terasa dampaknya ketika serangan mendadak seperti ini terjadi, kacau, negara kacau, disaat genting seperti ini, anggota separatis kedaerahan memploklamirkan diri melepaskan diri dari NKRI dengan bantuan negara musuh, Indonesia diujung kehancuran..

cerita diatas hanyalah rekaan saya saja, yang mencoba berkhayal apabila Indonesia mengalami hal ekstrim seperti diatas, miris memang bila melihat kenyataan sekarang, reformasi yang alih-alih untuk kebaikan negara berubah menjadi kekacauan dan melupakan substansi pokok bernegara yang harus kuat dalam berbagai segi, saya tergabung dalam komponen rakyat erlatih (ratih) di jawa barat. mahasiswa yang di latih kemiliteran, yang disebuat Resimen Mahasiswa (Menwa) merasa prihatin dengan keadaan ini, negara seakan di telanjangi perlahan dan pada akhirnya akan mengalami kehancuran perlahan apabila tidak segera dilakukan tindakan-tindakan yang perlu, ditengah kondisi masyarakat indonesia yang mulai melupakan dasar pemersatu serta dibatasinya peran rakyat terlatih dan memudarnya rasa cinta tanah air ikut memperburuk kondisi ini, di kalangan pengambil kebijakan, seharusnya segera mengabil tindakan nyata untuk tetap mempertahankan negara ini, TNI/POLRI saja tidak cukup.. rakyat harus ikut serta mempertahankan negara, karena negara ini bukan punyanya TNI/POLRI saja tapi semua Rakyat Indonesia.. jangan sampai apabila yang sya ceritakan diasat terjadi kita takut membela negara dan akhirnya kita kembali dalam posisi terjajah seperti dahulu kala, terpecah-pecah secara kedaerahan dan dengan mudahnya dihancurkan.. perkuat Intelejen, perkuat TNI/POLRI dengan sumberdaya dan Alutsista, perkuat idoelogi pancasila di masyarakat, perkuat rasa cinta tanah air dan berlakukan wajib militer, sebelum semunaya terlambat.. hanya di indonesia, komponen rakyat terlatih beli seragam sendiri, tidak digaji dan untuk berlatih harus merogoh kocek sendiri, kami siap mati karena hobi.. baiklah, walau negara belum dapat membiayai wajib militer, tapi.. berikan saja payung hukum untuk berjalannya pembelaan terhadap negara, jangan sampai kami tidak dapat berlatih dan bahkan di bubarkan.. jangan karena alasan reformasi kita jadi lemah mental dan menjadi penakut.. Indonesia kami bela dengan nyawa, darah dan daging kami sendiri..

Jumat, 01 April 2011

Daftar Hewan dan Tumbuhan langka di Indonesia (Masihkan Anak dan Cucu kelak dapat melihatnya selain di Foto dan Gambar?)

Kita sadari atau tidak, Indonesia memiliki keanekarabaman flora Fauna yang begitu banyaknya dan kayanya, hanyasaja, berkat ulah tangan manusia yang rakus dan jahil, serta mementingkan kesenangan peribadi dan harta, akhirnya mau memburu satwa dan flora ini, sayang sekali... masihkan anak dan cucu saya nanti mengenal binatang dan tumbuhan ini :(  Masihkan ada kepedulian kita untuk pendidikan anak dan cucu kita kelak???

Binatang Langka
Daftar binatang langka di Indonesia semakin panjang. Binatang (hewan) langka merupakan spesies yang memiliki resiko akan punah baik punah di alam liar (extinct in the wild) ataupun sepenuhnya punah (extinct). Hewan-hewan dinyatakan langka  berdasarkan rasio jumlah spesies (populasi) dan berdasarkan daerah persebaran (habitat). Di Indonesia, binatang-binatang langka semakin banyak.
Hewan (binatang) ini menjadi langka dan terancam kepunahan akibat perubahan kondisi alam, hewan pemangsa dan juga akibat perburuan yang dilakukan manusia.
Daftar Nama Binatang Paling Langka. Berikut daftar binatang dari kelas mamalia yang paling langka di Indonesia berdasarkan jumlah spesies (populasi) dan status konservasi yang diberikan oleh IUCN Redlist sebagai critically endangered (kritis).
  1. Badak jawa satwa paling langka di duniaBadak Jawa (Rhinocerus sondaicus). Binatang endemik pulau Jawa dan hanya terdapat di TN. Ujung Kulon ini merupakan binatang paling langka di dunia dengan jumlah populasi hanya 20-27 ekor.
  2. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Populasi badak sumatera hanya 220-275 ekor (2007), bahkan menurut International Rhino Foundation (Virginia) diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor (2010).
  3. Badak SumateraMacan Tutul Jawa atau Macan Kumbang (Panthera pardus melas). Subspesies ini populasinya kurang dari 250 ekor.
  4. Rusa Bawean (Axis kuhlii) Binatang langka endemik pulau Bawean dengan populasi antara 250-300 ekor (2006).
  5. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini populasinya tinggal 400-500 ekor.
  6. Beruk Mentawai (Macaca pagensis). Satwa endemik dan langka dari Kepulauan Mentawai, populasinya antara 2.100-3.700 ekor.
  7. Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Binatang langka ini populasinya sekitar 7.300 ekor (2004).
  8. Simpei Mentawai (Simias concolor). Endemik Kepulauan Mentawai. Populasi 6.000-15.500 ekor (2006).
  9. Kanguru Pohon Mantel Emas (). Endemik Papua, populasinya N/A.
  10. Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso (Dendrolagus mbaiso). Endemik Papua Indonesia
  11. Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra). Kera langka dari Maluku dan Sulawesi dengan populasi sekitar 100.000 ekor.
Binatang Langka Lainnya. Selain 11 binatang paling langka di Indonesia di atas, masih terdapat hewan-hewan langka lainnya yang oleh IUCN Redlist dimasukan dalam status konservasi “endangered” (terancam punah), satu tingkat di bawah kategori “critically endangered”. Binatang-binatang tersebut antara lain (diurutkan berdasarkan abjad nama Indonesia):
  1. Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis)
  2. Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)
  3. Ajag (Cuon alpinus)
  4. Banteng (Bos javanicus)
  5. Bekantan (Nasalis larvatus)
  6. Gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus)
  7. Gibbon Kalimantan (Hylobates muelleri)
  8. Gibbon Kalimantan White-bearded Gibbon (Hylobates agilis)
  9. Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis sumatraensis)
  10. Kanguru Pohon Goodfellow (Dendrolagus goodfellowi)
  11. Kucing Merah (Pardofelis badia)
  12. Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)
  13. Kuskus (Phalanger alexandrae)
  14. Lutra Sumatra (Lutra sumatrana)
  15. Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis)
  16. Macan Dahan Sumatera (Neofelis diardi diardi)
  17. Monyet Sulawesi (Macaca maura)
  18. Musang Air (Cynogale bennettii)
  19. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
  20. Owa Jawa (Hylobates moloch)
  21. Paus Bersirip (Balaenoptera physalus)
  22. Paus Biru (Balaenoptera musculus)
  23. Siamang (Hylobates klossii)
  24. Siamang (Symphalangus syndactylus)
  25. Tapir Asia (Tapirus indicus)
  26. Trenggiling (Manis javanica)
  27. Ungko (Hylobates agilis)
  28. Wau-wau (Hylobates lar)

Daftar Hewan (Burung) Berstatus Kritis (Critically endangered; CR)

Berikut adalah daftar hewan dari kelas aves (burung) yang ada di Indonesia dan dikategorikan oleh Redlist IUCN dalam status “Critically endangered” (Kritis; CR) atau sangat terancam punah. Status Kritis berada di bawah status EW dan EX. Daftar burung langka itu antara lain:
  1. Anis Bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis)
  2. Celepuk Siau (Otus siaoensis); sejenis Burung Hantu
  3. Cikalang Christmas (Fregata andrewsi)
  4. Dara Laut China (Sterna bernsteini)
  5. Elang Flores (Spizaetus floris)
  6. Gagak Banggai (Corvus unicolor)
  7. Ibis Karau (Pseudibis davisoni)
  8. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
  9. Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)
  10. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
  11. Kehicap Boano (Monarcha boanensis)
  12. Merpati Hutan Perak (Columba argentina)
  13. Perkici Buru (Charmosyna toxopei)
  14. Punai Timor (Treron psittaceus)
  15. Seriwang Sangihen (Eutrichomyias rowleyi)
  16. Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)
  17. Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
  18. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)

Daftar Hewan (Burung) Berstatus Terancam (Endangered; EN)

Berikut adalah daftar hewan dari kelas aves (burung) yang ada di Indonesia dan dikategorikan oleh Redlist IUCN dalam status “Endangered” (Terancam; ER) atau terancam punah. Status “Terancam” berada di bawah status “Kritis” (CR). Daftar burung langka itu antara lain:
  1. Angsa Batu Christmas (Papasula abbotti)
  2. Bangau Storm (Ciconia stormi)
  3. Berkik Gunung Maluku (Scolopax rochussenii)
  4. Burung Madu Sangihe (Aethopyga duyvenbodei)
  5. Celepuk Flores (Otus alfredi); sejenis Burung Hantu
  6. Celepuk Biak (Otus beccarii); sejenis Burung Hantu
  7. Delimukan Wetar (Gallicolumba hoedtii)
  8. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
  9. Gagak Flores (Corvus florensis)
  10. Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
  11. Kasturi Ternate (Lorius garrulus)
  12. Kehicap Biak (Monarcha brehmii)
  13. Kehicap Flores (Monarcha sacerdotum)
  14. Kehicap Tanah Jampea (Monarcha everetti)
  15. Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
  16. Kowak Jepang (Gorsachius goisagi)
  17. Luntur Gunung (Apalharpactes reinwardtii)
  18. Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)
  19. Mandar Talaud (Gymnocrex talaudensis)
  20. Mentok Rimba (Cairina scutulata)
  21. Nuri Talaud (Eos histrio)
  22. Opior Buru (Madanga ruficollis)
  23. Pergam Timor (Ducula cineracea)
  24. Punai Timor (Treron psittaceus)
  25. Pterodroma baraui
  26. Serak Taliabu (Tyto nigrobrunnea); sejenis Burung Hantu
  27. Serindit Flores (Loriculus flosculus)
  28. Serindit Sangihe (Loriculus catamene)
  29. Sikatan Lompobattang (Ficedula bonthaina)
  30. Sikatan Matinan (Cyornis sanfordi)
  31. Trinil Nordmann (Tringa guttifer)
Tumbuhan Langka yang hapir punah

1. Balam Suntai (Palaquium walsurifolium)
2. Bayur (Pterospermum sp)
3. Bulian, Ulin Eusideroxylon zwageri
4. Cendana (Santalum album)
5. Damar, Kopal Keruling (Agathis labillardieri)
6. Durian (Durio Zibethinus)
7. Enau (Arenga pinnata)
8. Eucalyptus (Eucalyptus sp)
9. Hangkang (Palaquium leiocarpum)
10. Hongi / saya (Myristica argentea)
11. Imba (Azadirachta indica)
12. Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri)
13. Jelutung (Dyera sp)
14. Kapur Barus (Dryobalanops camphora)
15. Katiau (Ganna metloyauma)
16. Kayu Bawang (Scorodocarpus borneensis)
17. Kayu Hitam (Diospyros sp)
18. Kayu Kuning (Cudrania sp)
19. Kayu Manis (Cinnamomun burmannii)
20. Kayu Sepang (Caesalpina sappan)
21. Kemenyan (Styra sp)
22. Kemiri ( Dipterocarpus sp)
23. Keruling (Dipterocarpus sp)
24. Ketimunan (Timonius sericcus)
25. Kulit Lawang (Cinnamomun cullilawan)
26. Ipil (Instsia amboinensis)
27. Malam Merah (Palaquium gutta)
28. Massoi (Cryptocaria massoi)
29. Mata Buta / Garu (Excoecaria agallocha)
30. Mata Kucing / Damar (Shorea sp)
31. Purnamasada (Cordia subcordata)
32. Sawo Kecik (Manilkata kauki)
33. Sonolkeling (Dalbergia latifolia)
34. Suren (Toona sureni)
35. Taker, Benuang (Duabanga moluccana)
36. Tembesu (Fagraea fragrans)


Sumber : Dari berbagai Sumber

Minggu, 27 Maret 2011

Sebuah bukti cinta kami pada Negara Kesatuan Republik Indonesia

LAMBANG RESIMEN MAHASISWA INDONESIA




LAMBANG RESIMEN MAHAWARMAN JAWA BARAT



Tulisan ini saya buat murni karena rasa kebanggan dan kesetiaan kepada kesatuan saya Menwa Mahawarman Batalyon II/Unpad. dimana saya mendapatkan pendidikan dan latihan keprajuritan, yang betul-betul membentuk mental dan karakter saya kearah lebih baik.
Banyak Orang/Mahasiswa yang menyatakan diri cinta pada negara, tapi tidak semua OrangMahasiswa merealisasikan dalam dunia nyata.

Awal mula tulisan ini saya akan memperkenalkan singkat  menwa dulu kepada pembaca semua
Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah salah satu komponen pendukung sebagai kekuatan sipil untuk mempertahankan negeri sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Menwa bermarkas di perguruan tinggi dan beranggotakan para mahasiswa yang terpanggil untuk membela negeri. Menwa didirikan ketia keluarny Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.

Ada sedikit cerita waktu pendirian menwa, menwa dilatih dan di perenjatai, suatu waktu PKI merasa cemburu pada Menwa Aidit(pimpinan PKI) meminta kepada Presiden Soekarno agar membubarkan Menwa dan di bentuk angkatan  ke-5 yaitu Buruh yang di persenjatai, tapi Bung Karno menolak, ketika ditanya bungkarno berkata "Mereka (Menwa) adalah penerus revolusioner indonesia,"

banyak mahasiswa terutama yang tidak tahu Menwa samasekali  yang menyatakan kami adalah Intel kampus, Organ Kekerasan fisik, robot pemerintah, mahasiswa yang menganggap diri eklusif dan sok eksis ala militer dan sebagainya.

disini saya akan melakukan pembelaan, pernyataan saya ini murni pemikiran saya pribadi tidak ada interfensi dan menunjukan apa yang ada dalam diri Menwa itu sendiri yang saya alami dan saya rasakan..

apa yang di kemukakan teman-teman kebanyakan pastilah berdasar, karena melihat kami bersikap "ala" Tentara, disiplin, taat perintah, berstruktur komando dan bermain dengan Senjata(api). kamipun dlatih oleh dua institusi milik penerintah yaitu TNI (Matra Darat,Laut,Udara) dan Polri (Brimob), tapi apakah kami langsung dapat dikatakan alat pemerintah? dalam Politik tidak tapi dalam hal pengabdian ia, kamipun sama seperti mahasiswa pada umumnya, tapi kami  mengabdi dengan cara berbeda. mungkin mahasiswa identik dengan demo, unjuk rasa turun kejalan dan bakar ban.. kami tidak, perjuangan kami lebih cenderung pada aspek pertahanan negara, kami BUKAN TENTARA kami RESIMEN MAHASISWA Sipil terlatih yang siap kapan saja dipanggil untuk ikut serta dalam mempertahankan Negara tanpa diminta.Indonesia bukan cuma TNI/POLRI yang berkewajiban mempertahankannya tapi seluruh aspek yang ada termasuk Sipil/Masyarakat.. lalu untuk apa Indonesia harus di pertahankan? yaa.. untuk keamanan dan terjaminnya kesetabilan dan kemanan dalam negeri, Jangan sampai kita diobok-obok asing yang cuma mau mengeruk keuntugan di dalam negara  kita, terutama dalam hal perebutan secara fisik (Penjajahan Politik, Ekonomi seperti zamaKolonialisasi). Kami hanyalah Putra dan Putri Bangsa, Warga Negara Republik Indonesia yang sadar bahwa masadepan Indonesia sangatlah kompleks,  kami tak hanya ingin hanya berucap dan bercakap-cakap, kami Cinta Negara ini dan turun langsung dalam barsisan terdepan yang membelanya, perjuangan kami disini benar -benar bukan sekedar kata-kata tapi juga perbuatan, masuk menwa tidak mudah, harus lolos seleksi Fisik dan kejiwaan, pendidikannya pun berat, tak jarang mahasiswa yang bermental lembek meminta pulang dalam pendidikan, kami bukan omong kosong, kami aksinyata. NKRI harga mati.. ada dalam darah kami ada dalam setiap hembusan nafas kami karena NKRI merefleksikan sebuah bentuk Negara tanpa pembeda dan eklusifitas golongan tertentu baik Suku, Agama dan Ras.. kita satu tujuan untuk kemakmuran Indonesia. Betapa Indahnya Indonesia tetap sebesar Indonesia yang sekarang, baik wilayah dan hegemonitas penduduknya, dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu ITULAH INDONESIA.


Bhakti Menwa Untuk Indonesia
Berlatih





Dharma Bhakti Timor-Timur




Kalau anda Mahasiswa Saya Tantang anda bergabung dengan Resimen Mahasiswa..!!
Salam Hangat dari Anggota Resimen Mahasiswa Mahawarman batalyon II/Unpad untuk Rakyat Indonesia yang kami cintai.. Kami mencintai Kalian, seperti mencintai dirikami sendiri...!!


Moto Kami :   "WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA"
 yang berarti : "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan"

menutup tulisan ini, saya mengutip kata-kata abang saya di Menwa Unpad, yang selalu beliau ucapkan.  Bang Esron Siregar  yang menginspirasi yaitu : "Lebih baik Pulang nama, daripada gagal dalam Bertugas" Untuk Keutuhan NKRI, kita bela sampai MATI.

Salam Mahasiswa berintelektual...!! :)

Kamis, 24 Maret 2011

Mahasiswa, demo apa nonton dangdut?? (ketika Demonstrasi menjadi jalan pertama)



Yaaa.... Saya berfiki demikian, ketika saya melihat rekan-rekan mahasiswa banyak turun ke jalan dan teriak-teriak gak jelas dan sebagian lagi narsis-narsis depan kamera, "akh.. ABABIL sialan" saya berkata dalam hati, "menuh-menuhi jalan saja dengan sampah kertas bekas famplet dan sampah pelastik, bikin macet jalan saja.. "gumam saya, mungkin gumam orang-orang lain yang  yang melihat hal serupa,

Sungguh saya ingin mengkritisi tingkah polah mahasiswa akhir-akhir ini, yaa... mahasiswa adalah kaum intelektual yang memiliki tangggungjawab besar pada masyarakat karena sebagai kaum yang mengerti akan segala hal Normatif mengenai kekuasaan, peraturan dan pemerintahan, agar pemerintah selalu terpantau dan tidak macam-macam dan sembarangan makan uang rakyat, pada dasarnya saya setuju dengan aksi (baca : Demo), tapi... apakah itu jalan pertama?? saya kita tidak dan jangan, ngapain sih rame banget menuh-menuhi jalan dan teriak-teriak pake Toa?? mau NIRU mahasiswa saat mengggulingkan Pak harto yaa?? bukan jamannya mass, Mba... anda telat lahir... perjuangan yang seharusnya dilakukan zaman sekarang bukan seperti itu lagi... tirani (secara sistem) sudah tidak ada dan mudah-mudahan selalu seperti itu. sudah saatnya demo di pake jalan akhir setelah Audiensi dengan membawa data-data ilmiah tentang apa yang kita perjuangkan, anda harus tahu, setiap pemimpin di negeri kita ini takut sama mahasiswa, karena kita kaum muda yang intelektualnya diatas rata-rata, yaa.. karena ke intelekan kita itulah kita harus bisa menunjukan kekritisan kita dengan jalan dan pola pemikiran akademisi yang terpelajar dan bermartabat...

saya masih ingat ketika saya berbincang denga kawan yang dulu pernah ikut-ikutan Demo, hampir semua pendemo tidak tahu apa yang dia demokan dan kalo ada yang tahu itu juga tahunya saat di perjalanan menuju tempat demo atau di lokasi demo, nahh... inilah yang ingin saya keritisi selanjutnya.. apakah DEMO HANYA SEBATAS SERU-SERUAN BELAKA?? dan apabila bentrok fisik terjadi maka NAMABAIK INTELEKTUAL PEMIKIR LAH YANG JADI KORBAN, APABEDANYA DENGAN PEREMAN PASAR BUKAN??

Apabila ada yang ingin menyanggah tulisan saya, itu sangat diharapkan...!! :) Salam Pemikir salam Intelektual

Senin, 21 Maret 2011

Kisah Pencuri Roti (kaya akan hikmah)

Kisah ini sudah sering dimuat dalam blog-blog lain, juga sering di utarakan dalam pelatihan-pelatihan kepemimpinan serta sering di sebutkan ketika sedang timbul perbincangan santai dengan teman-teman, tapi.. betapa senangnya saya tetap mengulas ini, betapa ngefansnya saya sama cerita ini, karena sadar atau tidak cerita ini banyak realitanya di kehidupannyata kita.. silahkan mencoba, semoga ada manfaatnya :D


KISAH PENCURI ROTI



Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba
Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya.
Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan.
Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.
Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.
Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: “Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!?.
Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu.
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi.
Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : "Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih?.Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih”. Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya.
Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi.
Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran

Padahal....
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.

Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain .
Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.


Minggu, 20 Maret 2011

Kenapa kita harus mengakui IDEOLOGI NEGARA INDONESIA adalah PANCASILA

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.


Kenapa kita harus berpancasila? mungkin pertanyaan itu yang selalu ada dalam benak mahasiswa, terutama mahasiswa yang mempelajari poitik, orang-orang baru yang masih awan akan sebuah ideologi dan lebih mengedepankan Ego dalam fikirannya, disini adalah murni apa yang saya fikirkan, murni pendapat dan silahkan di debat..

Pancasila, adalah ideologi bangsa yang diambil dari saripati keanekaragaman budaya dan bahasa serta adat istiadat diseluruh tanah Bangsa Indonesia, dari Sabang  -> Merauke, dari Miangas -> Rote, dapat mempersatukan Bangsa Indonesia yang beraneka ragam tersebut, dari dulu sampai sekarang perdebatan tentang Pancasila terus berkembang, banyak orang ingin menggulingkan dan menggantinya dengan yang lain, karena faktor politik dan ingin mendapatkan kekuasaan semata.. lalu kenapa Pancasila tetap hidup? karena kita mempertahankannya, kita adarah pewaris Pancasila, dengan ajaran Kenegaraan yang baik dan Cita-cita Bangsa yang jelas, yaitu Mewujudkan Kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mungkin banyak orang yang mulai meragukan terwujudnya hal demikian, tapi apakah tidak mungkin hal itu di wujudkan?? mungkin saja dan sangat bisa di wujudkan apabila semua elemen masyarakat faham akan arti Pancasila secara luas, bukan secara sempit.
Cita-cita bangsa tak terbatas hanya untuk Golongan Agama tertentu, tak terbatas kelompok, suku dan Ras tertentu,tapi intuk keseluruhan masyarakat Indonesia. apalah jadinya jika kita pewaris bangsa Indonesia tidak bangga dengan Jatidiri bangsanya sendiri, lebih menyukai fikiran-fikiran luar dan menganggap Primitif  fikiran sendiri..? hanya keterjajahan intelektual saja yang akan kita terima, sudah saatnya kita ketahui PANCASILA itu apa dan bangaimana yang harus kita lakukan agar panasila tetap hidup.. agar cita-cita dan arah tujuan bangsa kita tetap jelas, cintai dan amalkan Pancasila, Pancasila tidak menyuruh kita tidak menjalankan agama kita masing-masing, pancasila tidak menyuruh kita meninggalkan norma kebiasaan kita di daerah masing-masing, Pancasila tidak menyuruh untuk kita menjadi buruk, Pancasila mewadahi kita yang berbeda Agama, Suku dan Budaya bersatu dalam kebangsaan Indonesia. mewadahi kita agar saling mengerti perbedaan, karena perbedalah akhirnya kita bersatu.

Salam Persatuan Untuk kawan-kawan seluruh Indinesia