Powered By Blogger

Kamis, 24 Maret 2011

Mahasiswa, demo apa nonton dangdut?? (ketika Demonstrasi menjadi jalan pertama)



Yaaa.... Saya berfiki demikian, ketika saya melihat rekan-rekan mahasiswa banyak turun ke jalan dan teriak-teriak gak jelas dan sebagian lagi narsis-narsis depan kamera, "akh.. ABABIL sialan" saya berkata dalam hati, "menuh-menuhi jalan saja dengan sampah kertas bekas famplet dan sampah pelastik, bikin macet jalan saja.. "gumam saya, mungkin gumam orang-orang lain yang  yang melihat hal serupa,

Sungguh saya ingin mengkritisi tingkah polah mahasiswa akhir-akhir ini, yaa... mahasiswa adalah kaum intelektual yang memiliki tangggungjawab besar pada masyarakat karena sebagai kaum yang mengerti akan segala hal Normatif mengenai kekuasaan, peraturan dan pemerintahan, agar pemerintah selalu terpantau dan tidak macam-macam dan sembarangan makan uang rakyat, pada dasarnya saya setuju dengan aksi (baca : Demo), tapi... apakah itu jalan pertama?? saya kita tidak dan jangan, ngapain sih rame banget menuh-menuhi jalan dan teriak-teriak pake Toa?? mau NIRU mahasiswa saat mengggulingkan Pak harto yaa?? bukan jamannya mass, Mba... anda telat lahir... perjuangan yang seharusnya dilakukan zaman sekarang bukan seperti itu lagi... tirani (secara sistem) sudah tidak ada dan mudah-mudahan selalu seperti itu. sudah saatnya demo di pake jalan akhir setelah Audiensi dengan membawa data-data ilmiah tentang apa yang kita perjuangkan, anda harus tahu, setiap pemimpin di negeri kita ini takut sama mahasiswa, karena kita kaum muda yang intelektualnya diatas rata-rata, yaa.. karena ke intelekan kita itulah kita harus bisa menunjukan kekritisan kita dengan jalan dan pola pemikiran akademisi yang terpelajar dan bermartabat...

saya masih ingat ketika saya berbincang denga kawan yang dulu pernah ikut-ikutan Demo, hampir semua pendemo tidak tahu apa yang dia demokan dan kalo ada yang tahu itu juga tahunya saat di perjalanan menuju tempat demo atau di lokasi demo, nahh... inilah yang ingin saya keritisi selanjutnya.. apakah DEMO HANYA SEBATAS SERU-SERUAN BELAKA?? dan apabila bentrok fisik terjadi maka NAMABAIK INTELEKTUAL PEMIKIR LAH YANG JADI KORBAN, APABEDANYA DENGAN PEREMAN PASAR BUKAN??

Apabila ada yang ingin menyanggah tulisan saya, itu sangat diharapkan...!! :) Salam Pemikir salam Intelektual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar